Bash diam. Melihat kearah Cicilia yang dianggap gadis yang begitu unik. Bash menghela nafas berat. Tidak mengerti jalan pikiran gadis ini. Alexandra saja tidak kenal apalagi dengan teman-temannya. Bash menghela nafas berat seraya berkata.
"Alexandra yang kukenal adalah perawat tuan muda kami," jelasnya. aku cukup memastikan ini bukan rumah Alexandra," ujar Bash.
"Haha, anda salah orang," tuan. Bagaimana bisa Alexandra tamanku sud …." Ucapan Cicilia terpotong.
"Alexandra memang tinggal di tempat ini," sela Cassandra yang baru datang dengan mengusap rambutnya yang basah dengan handuk kecil. "Sisil tolong ambilkan minum untuk tamu kita," titahnya.
"Benarkah?" tanyanya tidak yakin.
"Alexandra itu bukan asli orang London. Ia adalah gadis desa yang sedang berjuang merubah nasibnya di kota ini," dustanya. "Dan, ia tinggal di rumahku. Aku Cassandra pemilik rumah ini," ujarnya dengan mengulurkan tangan.
"Bash," balasnya dengan menjabat tangan Cassandra.
