Adam bisa memahami kecemasan Alexandra. Entah kenapa ia bisa menebak mimik muka perempuan yang belum genap sehari bekerja dengannya. Sedang Alexandra ia tampak ragu dan takut ketahuan jika cincinya adalah asli. Keringat mulai menetes mengalir dari pelipisnya semakin tidak nyaman saat wanita itu terus menengadahkan tangannya ingin melihat kembali cincin yang dikenakan Alexandra dengan penuh keraguan ia hendak mengulurkan tangannya.
"Berikan design yang baru. Aku pikir tidak sebaiknya ibuku mengenakan cincin yang sama dengan seorang perawat," katanya. Alexandra menghembuskan nafas panjang merasa lega. "Alexandra, tolong bawa aku ke tempat pakaian wanita," titah Adam. Alexandra mengangguk patuh dan kembali memegang Chair Handle dan segera mendorong kursi roda Adam. Sepertinya Adam, Alexandra dan Bash wanita tadi menatap penuh tanda tanya.