"Itu cerita lain."
"Aku tidak ingin Alexandra terluka! Aku bisa melihat kesedihannya kehilangan Charles. Dan, sungguh aku tidak tega jika harus membebani Alexandra dengan hal semacam ini."
"Justru karena Alexandra sedang larut dalam kesedihan. Hal itu menjadi keuntungan yang cukup besar untuk ayah. Aku hanya takut ia akan merubah Alexandra menjadi gadis yang memiliki dendam."
"Aku akan berbicara dengan Alexandra," kata Julia dengan beranjak.
"Jangan ikut campur apa yang menjadi urusan ayahku. Aku tidak ingin kamu terluka," sergah Abraham dengan memegang tangan Julia.
"Maksudmu kita hanya diam melihat Alexandra di peralat?!"
"Meski kamu memohon tidak akan merubah apapun."
Pagi hari selepas Menikmati
Sarapan. Alexandra terlihat tidak baik-baik saja. Duduk dengan tidak nyaman beberapa kali Alexandra bergerak tanpa fungsi dan itu hal yang janggal. Julia pun bertanya.
"Alexandra?" panggil Julia dengan nada lembut.
"Ya?" Alexandra menoleh ke arah Julia.