"Duduklah," titahnya. Sherlin hanya mengangguk.
Martien memunguti pakaian Sherlin, perlahan memakaikan baju itu pada tubuh gadis pujaannya. Hendak memakaikan celana dalam pada Sherlin tapi gadis itu merebutnya.
"Aku bukan bayi!" protesnya, Martien hanya terkekeh dan memunguti serta mengenakan kembali pakaiannya. Tapi, tidak dipungkiri Sherlin sangat senang dan bahagia mendapat perlakuan manis dari Martien. Merasa bahwa ia wanita paling beruntung di dunia. Mendapatkan pria dingin yang begitu lembut pada dirinya. Sherlin berharap, ia bisa merasakan cinta Martin selamanya.