"Bukankah semua orang pernah berbuat salah. Dan, gunanya sahabat adalah untuk saling memahami dan mengerti. Agar bisa menerima dengan lapang dan memaafkan," kata Cassandra dengan tersenyum.
"Betul!" tambah Tasya.
"Kau dapat dari mana kata-kata itu?" tanya Damian heran. Tidak biasanya Cassandra bertutur kata bijak.
"Alexandra," jawabanya dengan terkekeh.
"Bidadariku," lirih Damian.
"Ralat! Bidadari sahabatmu!" tukas Cassandra penuh penekanan. Damian hanya mengangguk pasrah.
***
Tiga hari sudah berlalu. Salju turun di sore hari, tidak mengurungkan niat Damian untuk menemui sahabatnya Charles ditemani sahabatnya Cassandra. Mereka mengenakan mantel tebal menyusuri jalan berpaling menuju kawasan elite di kota London.
"Aku malu. Sebaiknya, kita kembali," pinta Damian pada Cassandra.