"Kau pikir siapa dirimu. Aku tidak mengijinkan kau memerintah bawahanku!"
"Kalau begitu bantu aku."
"Iya, pake neon!"
"Tidak romantis , Charles!"
"Tidak boleh ada yang melebihi dinner romantis kita. Tidak ada protes, titik!" tegas Charles.
"Charles?" Alexandra mengatupkan tangannya. Charles teringat sesuatu, dan dia tersenyum menyeringai dan hal itu membuat Alexandra curiga.
"Baiklah, aku setuju. Tapi, ada syaratnya," ucap Charles dengan mengangkat sudut bibirnya. Pikiran Alexandra berkelana. Takut, ya. Alexandra takut. Biar bagaimanapun mereka sudah sepakat untuk menerima perjodohan ini dan menjadi pasangan suami istri sesungguhnya. Mungkinkah, Charles meminta haknya. Pikiran itu terus berputar
Mengisi otaknya.
"Apa?" tanya Alexandra dengan mengangkat kedua alisnya dan mencoba bersikap tenang.
"Anson memberiku kaset. Dan, aku mau kau menemaniku untuk menonton film itu," kata Charles dengan pandangan penuh harap.