Meninggalkan gereja dengan penuh tanya dan rasa gelisah. Saat ini Kanaya sedang berada didalam mobil bersama anggota keluarga yang lain. Menatap jalan di balik jendela kaca mobil. Pikirannya melayang jauh. Kanaya teringat kejadian di gereja saat melihat tatapan seorang kakek tua pada Kesha sangat berbeda. Memang Kanaya masih kecil, tetapi dia cukup paham dengan hal yang berbau kriminal. Bagaimana tidak, pamannya adalah seorang pedofil yang cukup ahli. Sehingga dia cukup paham gerak-gerik pria nakal. Sungguh dia ingin mengatakan hal itu pada kakaknya. Tetapi, bahkan tidak dapat bertemu lagi. Entah kapan mereka bisa bertemu kembali. Pikiran lain mulai terlintas dari benak Kanaya.
"Ayah, apakah Keysha tahu rumah kita yang baru?" tanya Kanaya.
"Ah, ayah lupa mengatakan hal ini. Bahwa kita menjual rumah dan pindah tempat tinggal," sahut Ferdi tapi dia tidak terlihat khawatir.
"Jika kita melakukan hal ini. Kita seperti menjual Keysha, ayah," tuduh Kanaya.