Ingin rasanya Alexandra mencurahkan semua isi hati. Bahwa dia tidak menginginkan pernikahan ini. Ingin rasanya dia menangis dan berteriak bahkan berlari dari tempat ini. Tetapi, hidup tidak bisa egois bukan? Ya, dia tidak ingin karena kebodohan yang dilakukan keluarganya menjadi gembel dan kelaparan. Lebih parah jika Rosella tidak benar-benar sembuh dia pasti akan kembali menyakiti orang lain dengan dalil menyinggung hatinya. Oh, sungguh tidak bisa dibiarkan.
"Kay, kenapa kau melamun. Ceritakan!" Fatrisia mengelus pundak Alexandra yang saat ini meringkuk dengan memeluk Josh kecil. Alexandra beranjak duduk dan bersandar di ranjangnya.
"Aku baik-baik saja. Mereka sangat baik padaku. Lihatlah kamar ini Kanaya, bukankah sangat bagus," ujarnya dengan tersenyum dusta.
"Kau tidak bohong, Keysha?" Kanaya memiringkan wajahnya menatap lekat wajah kakaknya. "Aku seperti melihat ada yang disembunyikan," tebaknya dengan menatap netra biru Alexandra.