Pelayan paruh baya itu menutup kedua matanya karena tidak ingin melihat apa yang akan terjadi jika gadis itu benar-benar melakukan apa yang dipikirannya. Bukankah jika hal.itinyerjsdinharisnya dia berlari meminta tolong? Entahlah.
Mulai mengintip saat mendengar suara seperti keran air yang diputar. Menghembuskan napas panjang merasa sangat lega. Ternyata pikirannya benar-benar salah dan tentunya dia cukup malu dalam hal ini.
"Ini sangat menyenangkan bukan?" Wanita itu hanya tersenyum lebar saat melihat gadis itu tidak sedih seperti tadi.
"Ya, aku juga menyukainya," sahutnya dengan berjalan mendekat.
"Kau pasti kuat. Tn. Charles sebenarnya dia baik," ujarnya dengan tersenyum ramah, sedang Alexandra masih sibuk menyiram tanaman bunga yang begitu indah.
"Aku permisi," pamitnya.
***