Keysa membuka pintu saat seorang mengetuk pintu cukup keras. Ya, Kanaya berubah pikiran pada akhirnya dia tidak bisa membiarkan Keysha sendiri.
"Kau baik-baik saja, Key?" tanyanya dengan berjalan masuk dan mendaratkan tubuhnya duduk ditepi ranjang Keysha tanpa permisi. Gadis berambut pirang itu berjalan menyalakan lampu kamar dan duduk di samping Kanaya.
"Ya, aku baik. Memang kenapa?" tanya Keysha dengan tersenyum yang dipaksakan.
"Aku bersedia putus sekolah, Key. Kita bisa memulainya kembali. Aku yakin, kita bisa lewati masa sulit ini tanpa mengorbankan dirimu," jelasnya dengan menatap lekat wajah Keysha. Mencoba membaca dari sorot netra biru yang indah.
"Apa kau bilang? Putus sekolah! Aku tidak akan membiarkan itu terjadi, Kanaya! Lagipula, ayah bilang dia pria yang baik dan tampan. Bukankah itu suatu keberuntungan? Jika tidak di jodohkan siapa yang mau dengan gadis semiskin aku?" Keysha berucap meyakinkan.