Livia menyadari waktunya sudah tidak banyak. Targetnya adalah kelima pria yang telah mengambil paksa kesuciannya. Satu pria masih berdiri melihat kesana-kemari. Beberapa kali pria itu menanyakan keberadaan teman-temannya yang lain. Berjalan mendekat menuju targetnya.
Livia terus memperhatikan gerak-gerik pria itu, saat ini, dia berdiri tepat di belakang punggung pria incarannya. Menggoda? Tidak! Sudah tidak ada waktu dia untuk melakukan trik tadi. Mengingat pria ini tidak mudah sekali di goda. Pria itu menyimpan gelasnya, dan berpamitan pada wanita yang mengenakan gaun berwarna biru muda yang sudah dipastikan itu istrinya. Livia menajamkan pendengarannya dan mengetahui tempat yang akan didatangi pria itu.