"Nona, jika kau berlaku seperti itu. Aku tidak bisa menahan diri," keluhnya dengan mengusap kaki wanita itu dengan lembut.
"Lakukan yang kau sukai sebelum surgamu menanti."
"Benarkah? Baiklah, aku akan membawamu ke surga, sayang.
"Tidak, Tuan."
"Mana kaki yang sakit?" tanyanya dengan mengelus paha wanitanya. Marcell tidak menyukai percakapan yang aneh dengan wanita yang telah menggodanya.
"Tuan, yang sakit bukan disitu."
"Dimana, sayang? Oh, iya. Kenalkan aku Marcel. Nona namamu, siapa?"
"Via, Tuan." Ingin sekali pria itu menanyakan angkatan keberapa tapi hasratnya sudah tidak bisa dibendung.
"Kau tahu? Ini malam keberuntunganku, bisa bertemu denganmu, Nona." pujinya dengan mengelus paha wanita yang tengah terlentang dengan pasrah. Livia benar-benar merasakan sentuhan yang membuat tubuhnya menegang. Kali ini dia berniat akan melakukannya. Selama ini suaminya tidak bisa memuaskan dirinya.