Pikiran kotor semakin merajai pria yang masih berjalan mengikuti wanita dihadapannya. Langkahnya semakin cepat mengimbangi wanita itu, gejolak dalam dirinya sudah tidak bisa ditahan. Hasratnya semakin menggebu melihat tubuh wanita itu yang berlenggak lenggok memamerkan lekuk indah tubuhnya.
Wanita itu menghentikan langkahnya dan dan berbalik, kemudian tersenyum manis. " Kau mengikuti aku, Tuan?" tanyanya dengan berjalan mendekat.
"Tempat ini sepi, seorang wanita tidak baik ditempat yang sangat sepi," sahutnya dengan mencoba berada lebih dekat dengan wanita yang dari tadi menggodanya.
"Ya, aku sedikit takut," keluhnya dengan menggigit bibir bawahnya.
"Oh, Nona. Berhentilah menggigit bibir bawahmu, itu sungguh membuatku tidak tega melihatnya." Napas pria itu sudah semakin memburu terdengar jelas dari nada suaranya.
"Maaf, aku sungguh takut," lirihnya dengan nada suara yang begitu manja.
