Duduk berhadap-hadapan dengan seorang wanita yang masih mengenakan baju tahanan. Tidak ada senyuman atau sebuah kata dari wajahnya. Tidak tampak raut kesedihan bahkan begitu tampak tenang. Tidak dipungkiri Olivia adalah wanita yang mudah tersulut emosi jika perihal orang-orang yang dicintainya.
"Kau meminta anakmu untuk menjebakku?" tuduhnya tanpa berbasa-basi.
"Anak? Menjebak? Apa maksudnya?" tanyanya dengan masih melipat kedua tangannya di meja.
"Kau sangat pintar bersandiwara, Olivia," cibirnya dengan mendekatkan wajahnya pada sang kakak.
"Benarkah? Sejak kapan aku memiliki waktu untuk berakting? Apa kau tidak mengenalku?" tanyanya dengan menyandarkan tubuhnya di kursi kayu.