"Tidak ada hubungannya!" sentak Keysha.
"Sama-sama bikin kita sulit tidur," ucapnya dengan tertawa. Namun tidak ada sedikitpun tawa dari wajah gadis pujaannya.
"Kau kenapa?" Rold memegang
bahu Keysha, menyelami netra biru yang menghiasi wajahnya tampak kesedihan dari mata indahnya terlihat jelas dari kilat mata yang berkaca-kaca.
"Ibu di tahan, Rold," lirihnya dengan menunduk.
"Kau sedih? Bukankah dia jahat padamu, Key?" tanya Rold.
"Ya, tapi ibu tidak salah. Kanaya bilang dia menjadi boneka bibi Livia, dia juga yang sebenarnya melindungi nyawaku," jelas Keysha.
"Kenapa bisa tertangkap? Bukankah dia sangat rapi dan perfeksionis?" tanya Rold dengan menggiring Key ke kursi panjang berwarna putih.
. "Pengawal Mrs. Serena melaporkan ke polisi," jelas Keysa. Kini tatapan matanya mulai terlihat tajam.
"Maksudmu, Claudy?" tanya Rold memastikan.