"Dengarkan aku dulu, dia juga memiliki adik laki-laki bernama Ambrosius, dan kau tahu? Dia adalah ketua yayasan di sekolah kita. Oh, astaga. Aku berharap kau tidak memiliki anak yang bersekolah disana, sangat bahaya. Kau tahu tidak? Aku dengar saudara kembarnya yang bernama Olivia dia seorang peternak nomor satu di desa ini. Aku curiga mereka bersekongkol untuk membunuh para gadis. Yang aku tahu, dia juga suka pergi ke kota melakukan perjalanan bisnis. Aku yakin pasti dia seorang penjual organ tubuh manusia! Bagaimana bisa mereka menjadi orang kaya. Padahal kau tahu mereka dulu sangat miskin!" jelasnya panjang lebar, bahkan tidak memberi jeda aku untuk bertanya, aku terkesiap mendengarnya berbicara tanpa henti dengan mimik muka yang terus berubah-ubah adalah ciri khasnya.