"Ya, siapa lagi kakakmu, Kaysha," jawabnya dengan masih membungkukkan badannya agar mereka sejajar.
"Keysha? Ah, dia bukan kakakku!" bantahnya dengan mengerucutkan bibirnya dan bersidekap.
"Dia kakakmu, kau tahu dimana dia?" tanyanya dengan memegang kedua bahu Kanaya.
"Mana ku tahu! Biasanya dia menggembala kambing. Aku tidak peduli! Lagipula, dia itu pelayan di rumah ini, aku menganggap dia kakakku jika ada ayah," jawabnya dengan menatap sinis.
"Kau tidak dekat dengannya?" tanyanya penuh selidik.
"Sepertinya dia sedang menyelidiki sesuatu, oh ibu tenang saja aku bisa diandalkan dalam berakting," gumamnya dalam hati.
"Dekat? Aku dekat dengan dia? Tidak, tidak! Apa bibi tidak tahu dia itu sungguh jelek. Lihatlah aku, aku begitu cantik," ucapnya dengan mengibaskan rambutnya yang Curly. "mana mau aku menganggap dia yang udik menjadi kakaku, apa kata dunia!" angkuhnya.
"Aku pikir kau mulai menyukainya. Ya, seperti ibumu!" sindirnya.