"Bagaimana apa sudah mendapatkan bukti lain?" tanya Rival yang saat ini masih terbaring lemah ditempat tidurnya.
"Entahlah, aku sungguh gila memikirkan ini semua," keluhnya dengan menunduk dan duduk di tepi tempat tidur.
"Dia mengatakan memiliki buku agenda kematian, apa kita berpikir hal yang sama, Rold?"
"Aku juga berpikir semua ini sudah direncanakan, hanya saja siapa saja yang terlibat dalam kasus ini, aku belum bisa mengetahuinya lebih jauh. Aku sudah berbicara dengan orang tuaku dan mereka menceritakan semuanya. Maka dari itu aku terpaksa mengungkap kembali luka lama keluarga ini," sesalnya dengan tatapan yang penuh rasa bersalah. "maaf," lirihnya.
"Sudahlah, aku hanya belum bisa terima kematian orang tuaku," sahutnya dengan menepuk pundak Rold yang saat ini masih menunduk dengan setia duduk disisi tempat tidur. Ceritakan padaku, Rold." pintanya.
"Tapi, ini bukan waktu yang tepat kau mengetahui semuanya. Lagipula, aku harus ke sekolah."