"Tentang?" ucapnya dengan mengerutkan keningnya yang sudah tampak keriput. "tidak biasanya kau berbicara tampak serius?" lanjutnya.
"Pertanyaan ini mungkin akan mengungkap luka lama." Rold sedikit ragu akan bertanya tentang masa lalu yang mungkin membuat orang tua ini teringat kenangan pahit.
"Katakanlah? Kau tidak akan bertanya jika itu tidak terlalu penting!"
"Ya, sebenarnya aku ingin bertanya tentang kematian paman Natan." ucapnya dengan menunduk.
Wanita yang sudah rentan itu kemudian terdiam, matanya menatap sendu perapian yang masih menyala. Menyandarkan tubuhnya di kursi goyang miliknya.
"Maaf." Rold merasa menyesal telah bertanya hal yang sangat sensitif.
Wanita itu menyunggingkan senyuman yang khas dengan keriput di kening dan ujung bibirnya. Senyum yang selalu membuat Rold merasa senang. Semenjak kepergian nenek yang telah merawat Rold sedari kecil pelukan wanita di hadapan ini menjadi penggantinya.