Aku masih berada di tempat persembunyianku. Mulai menarik sudut bibirku saat melihat gadis yang menjadi bahan amukanku saat aku merasa sedikit kesal. Meski ku akui itu bukanlah kesalahan dirinya. Aku berpikir gadis itu akan menyelidiki sesuatu tentang ruangan ini saat memegang pintu besi di sisi ruangan pribadiku. Di sanalah kunci rahasiaku. Aku sengaja melakukan itu untuk mengetahui tujuannya.
Tidak, dia tidak melakukan apapun. Aku merasa heran saat dia sama sekali tidak masuk dan penasaran tentang ruangan itu. Entah kenapa hatiku merasa lega. Karena jika dia menginjakkan kakinya meski satu langkah saja. Sudah aku pastikan bahwa dia tidak akan menghirup udara esok hari, dan itu berarti aku harus mengotori tanganku.