"Bukankah nyawa harus dibalas dengan nyawa?" tanyanya.
"Apa salah Rold? Setahuku dia tidak pernah membunuh!"
"Ya."
"Kalau kau tahu dia tidak pernah membunuh apa alasanmu dendam padanya? Atas dasar apa kau menjadi seorang pembunuh!" Rival sudah naik pitam. Tapi anehnya kenapa gadis itu begitu bodoh mengakui semua kesalahannya. Bukankah itu adalah hal yang sangat rahasia.
"Jangan banyak bicara, atau ku tambahkan namamu di dalam buku!" acamnya pada Rival.
"Buku apa?" Rival terus mengorek informasi dari gadis yang sepertinya sedang kehilangan akal sehat.
"Buku kematian, haha." Melihat tawa gadis itu membuat Rival mengerutkan dahinya. Ini sangat aneh, dia seperti bicara dengan orang gila. Yah, sepertinya dia benar-benar gila.
"Sekarang kau sudah mengetahui semuanya, bukan? Saatnya kau mati," geramnya dengan mencekik leher Rival dengan tertawa. Rold berlari dan meninju Rosella sehingga tersungkur ke tanah.