"Kau tahu? Apa alasanku mengadakan pesta perawan?" tanya Rold pada Rom dengan sangat pelan. Saat ini dia ingin membuatnya tersanjung.
"Kenapa?" tanyanya dengan menatap datar.
"Jangan bilang-bilang ini sangat memalukan," ucap Rold dengan berbisik.
"Ya, katakan," titahnya.
B"Aku ingin merasakan bercinta dengan seorang perawan. Ah, ini sungguh memalukan," Rold pura-pura berdecak dan menyandarkan tubuhnya di pohon oak tempat mereka duduk saat ini.
"Haha, kau payah!" celanya.
"Jangan terlalu keras. Maka dari itu, aku ingin sekali bercinta dengan perawan," cicitnya dengan mengusap wajahnya dengan telapak tangannya secara kasar.
"Kau serius, Rold?" tanyanya tampak tidak percaya. "kau sungguh memalukan!" Rom terus mencela dengan tak hentinya tertawa mengejek.
"Kau boleh menertawakan aku, Rom. Aku ingin melihat, bagaimana kau tega berkhianat padaku," gumam Rold dalam hati.