"Yang ada kau akan ditertawakan."
"Kenapa? Karena aku memukul perempuan?!" sentaknya.
"Bukan, bukan itu." Rival menggeleng.
"Lalu apa? Cepat katakan!"
Bukannya mengatakan Rival malah terkekeh melihat ke bawah. Melihat wajah tampan dari atas dan selalu menjadi idola. Tapi saat melihat kebawah sangat menggelikan.
"Kenapa sih?" Rold kesal melihat ekspresi Rival yang terus menahan tawa.
Sedangkan Amel dan Rico menatap kemana arah pandangan Rival. Saling bertatapan dan tertawa terbahak seketika lupa kejadian yang menimpa teman mereka.
"Kalian gila! Kenapa tertawa apa yang lucu?!" Rold terlihat kesal.
"Oh, Emon. Akhirnya, aku bisa melihatmu lagi," cicit Rival yang membuat Rold menyadari sesuatu.
"Astaga! Aduh, kemana celanaku?!" tanyanya pada Rival. Pria itu hanya mengangkat bahunya.
"Kau begitu gagah dari atas. Tapi, di bawah, kau tampak lucu.
"Ck, aku tadi buru-buru!"
"Apa semua celana kolormu bergambar Emon?" goda Rival.