Resiko dari perceraian selalu berdampak pada kejiwaan anak, akan tetapi banyak orang tidak sadar akan hal itu. Ego yang menyelimuti diri nyatanya selalu membuat orang egois dan mementingkan perasaan sendiri. Pentingnya belajar ilmu parenting jaman dulu, belum terpikir oleh para orang tua. Meski bukan seorang pemula, Sullivan tidak bisa mengontrol dirinya.
Begitu juga dengan Innes dan Sullivan. Atas nama cinta mereka memutuskan menikah, emosi yang tidak stabil membuat mereka belum menyadari bahwa pernikahan tidak seindah bayangan, juga kehidupan telenovela. Innes gagal menjalani kehidupan mereka, bahkan membawa Sullivan untuk jauh lebih baik lagi.
Ada masanya pasangan harus menurunkan ego, saling memaafkan, lalu membuka lembaran baru. Rumah tangga bisa berjalan jika keduanya mau bekerja sama, menjadi satu tim menyatukan aku dan kamu menjadi kita. Membangun rumah dengan harmonisasi, hubungan yang hangat, membina dan menjaga perasaan pasangan, agar tidak merasa saling menyakiti.