Firasat buruk tentang usahanya yang sepi, benar-benar terjadi. Semakin hari warung Innes tidak pernah ada yang mau jajan lagi. Dagangannya terus terbuang percuma, hingga membuatnya kehabisan modal untuk berdagang.
Masa dinas Pak Darma sebagai kepala sekolah akan selesai. Maka rumah dinas, akan ditempati oleh kepala sekolah yang baru. Innes terpaksa kembali tinggal di rumah lama, meskipun enggan karena ada Maryati di sana. Demi ketiga anaknya, Innes mau menurunkan egonya.
Karena Ayahnya sedang berada di puncak karir, dalam bisnis MLM yang dijalani. Semua biaya hidupnya selama di sana, berada dalam tanggungan Pak Darma. Sesuai dengan yang ada di dalam agama islam, jika saudara ataupun anak perempuan adalah tanggung jawab anak laki-laki.
Sundara pun bersedia membantu kehidupan Innes. Kehidupan yang semula berjalan lancar, mulai terasa seperti duri yang menusuk dalam daging. Sikap manis Maryati yang semula sangat baik padanya, perlahan wanita paruh baya itu menunjukkan wujud aslinya.