Setelah bicara dengan Shireen, Kendra langsung menghubungi Bryan. Pria itu akhirnya datang setelah beberapa minggu, sekaligus ada perjalanan bisnis. Shireen sangat bahagia menyambut kedatangan mereka.
Sepiring singkong rebus dan teh manis hangat terhidang di meja teras depan. Setiap datang ke Jogja mereka selalu meminta disediakan makanan kampung, karena bosan jiga pergi ke mana pun yang tersedia hanya makanan modern. Bukan tidak bisa membeli emua itu di kota, tapi makan bersama dengan orang yang dikasihi jauh terasa lebih nikmat.
Suasana rumah joglo yang terbuat dari kayu jati, jua halaman yang cukup luas nan asri. Berbagai bunga dan tanaman herbal tumbuh dengan subur, semua adalah hasil keinginan Sullivan dan Kanaya. Impian yang tidak pernah terwujud karena kekasihnya tiada. Shireen dan Kendra sengaja merawat rumah itu, sementara rumahnya sendiri yang ada di Bandung juga Jakarta disewakan.