Sudah beberapa hari perut Innes merasakan kontraksi palsu dan mules yang cukup hebat, hingga membuatnya sedikit kesulitan untuk sekadar berjaln kaki. Karena khawatir akan keadaannya, ia pun memeriksakan diri ke bidan terdekat. Ternyata hanya kontraksi palsu saja, tinggi fundus yang di atas normal menurut bidan, membuat Innes harus benar-benar menjaga kesehatannya. Terlebih sekarang ia mengandung anak ketiga yang jaraknya cukup dekat dari usia Triani yang masih balita.
"Neng Innes sayang, suami kamu ke mana?" tanya Bidan Sri yang sejak awal menangani kehamilannya.
"Sibuk kerja Bu," jawab Innes singkat, hatinya sedih keberadaan suaminya dipertanyakan.
"Tumben, biasanya dia selalu ngantar kamu. Kaya waktu Triani sama Sinta, dia suka panik tuh kalau kamu mules." Bidan Sri mengingatkan.
"Iya, kan, tanggung jawab sekarang sudah nambah, Bu. Jadi dia elbih sering lembur mencari tambahan." INnes menelan ludahnya, ia ingin segera selesai diperiksa.