"Nih!" Buket bunga yang Boby sembunyikan di dalam tasnya langsung dia kembalikan pada Bima yang sedang asyik menonton acara musik.
Bima melirik sebentar ke arah Boby yang terlihat kesal sambil memegangi tas yang ristletingnya masih terbuka.
"Apa ini?" tanya Bima santai.
"Pakai pura-pura nggak tahu, lagi. Gara-gara kerjaan elo, ngirim-ngirim kembang beginian, seharian tadi gue kena marah Bu Linda! Aa, elo tahu, 'kan Bunda itu udah punya pacar dan sebentar lagi mau nikah?"
Tanpa memedulikan ocehan Boby, Bima kembali mengalihkan perhatiannya pada layar televisi.
"Bunga ini, kan, sebagai tanda permintaan maaf gue."
"Elo jangan main gila, Aa! Kalau elo mau main-main, jangan guru gue, lah! Tunangannya itu, 'kan teman elo." Boby menghempaskan badannya di sofa. Rasa lelah tergambar jelas di wajahnya.
"Memangnya, reaksi dia gimana waktu menerima bunga ini?"