Linda memandang geram buket mawar merah yang tergeletak begitu saja di mejanya. Buket itu dikirimkan lima belas menit yang lalu oleh seorang pengemudi ojek online. Selembar kartu ucapan berisi kalimat-kalimat puitis jiplakan dari karya Kahlil Gibran, ikut menghiasi buket itu. Linda mencibir, memangnya, dia pikir, Linda nggak bakalan tahu puisi-puisi itu? Huh!
Mungkin, kalau penggemar-penggemar dia diberi bunga dan kartu ucapan seperti itu, pasti akan jatuh pingsan saking bahagianya. Tapi, tidak dengan Linda. Dia malah ingin segera membuangnya ke tong sampah. Linda tak habis pikir, apa mungkin kepala tukang kain meteran itu terbentur sesuatu, hingga mengalami amnesia. Padahal, jelas-jelas pria itu tahu kalau Linda sudah bertunangan dengan sahabatnya sendiri. Namun, entah mengapa, dia masih juga nekat menggoda Linda.
Dasar cowok norak! gerutu Linda kesal.
"Bunda, elo kenapa? Pagi-pagi mukanya udah ditekuk, gitu?" tanya Aulia sembari duduk di samping Linda.