Linda mundur dua langkah ketika desainer itu mencoba melepaskan gaun di tubuhnya. "Maaf, saya bisa sendiri, Mas. Eh ...," tolak Linda gugup saat desainer itu menatapnya tajam.
"Just call me, Zi. Z-E-E, ditulisnya, tapi dibaca Zi."
Linda tersenyum kecil mendengar ucapan Zee yang seperti guru kelas 1 sedang mengajarkan membaca pada murid-muridnya.
"Itu yang yey pakai, koleksi terbaru butik kita, lho. Jadi begindang ceritanya, kemarin waktu diikutkan Wedding Showcase, PRECIOSA by Intercontinental di Dago Pakar, gaun ini paling banyak diincar sama perempuan-perempuan muda berjilbab kayak yey. Bahkan, ada beberapa artis berhijab yang naksir, lho. Memang best seller, deh," ujar Zee menjelaskan panjang lebar dengan gaya yang ceriwis.
"Tapi, ini nanti bakal eike modif, biar nggak kelihatan kayak kodian. Buat kawinan gitu, lho. Masa disamain dengan barang grosiran. Yey setuju, 'kan?"
Linda mengangguk. "Oke, Zee."
Sip, cucok."
