Kendra menunggu Shireen di luar, saat menutup pintu Shireen langsung menangis. Hatinya tidak tega meninggalkan Alea, tapi karena Kanaya tetap tidak menyukai dirinya. Terpaksa ia memutuskan untuk pergi dari kehidupan mereka, Shireen tidak mau membuat Kanaya dan Sullivan selalu bertengkar hanya karena dirinya.
"Sudahlah, jangan menangis lagi. Ayo kita pergi," kata Kendra menguatkan.
"Aku nggak tega sama Alea , Ken. Apa aku egois?" sahut Shireen sambil terisak.
"Sabar Mbak, nanti juga ada masanya Tante Kanaya sadar siapa Mbak, oke."
"Apa Alea akan baik-baik aja?"
"Dia anak boy, tenang saja." Kendra mengedipkan sebelah matanya dan tersenyum.
"Alea, maafin Tante ya sayang," ucap Shireen, tangannya menyentuh pintu.
"Ayo Mbak." Kendra menggamir tangan Shireen, ia merasa kasihan tapi tidak bisa berbuat apa-apa.