"Clar, gua harus pulang sekarang," pamit Sullivan. Ia bersiap memakai jaket dan helm miliknya.
"Baiklah, terima kasih untuk semuanya. Berikan aku waktu beberapa saat lagi. Jika nanti sudah siap, aku akan pulang bersama Kendra."
"Oke baby." Sullivan mengusap pipi Clarisa.
"I miss you Sulli."
"I miss you to girl, take care with your self."
Clarisa membuka pintu dan Sullivan segera keluar. Perlahan kuda besi itu pergi meninggalkan rumah yang selama ini jadi tempat persembunyiannya. Dibalik tembok besar yang kumuh, segala fasilitas tetap terjaga. Clarisa mempunyai tangan kanan yang bisa ia percaya mengurus perusahaanya.
Selain Sullivan yang mengurusnya, ia juga diurus oleh Meinika, sahabat sekaligus asistennya. Clarisa bersembunyi menjauh dari Bryan, ia tidak mau terus hidup dalam kejaran polisi. Bersama Bryan hidupnya bahagia sekaligus bahaya.