"Apa? Sullivan di kantor polisi?" Kanaya terkejut saat menerima telepon dari seseorang yang mengaku dari kantor polisi.
"Ada apa Tante?" Shireen bertanya.
"Nggak usah banyak tanya, minggir!" Kanaya berlalu bergitu saja.
Shireen mengernyitkan dahinya, ia melihat Kanaya berjalan terburu-buru. Ia pun memanggil Lindri, setelah deru mobil Kanaya terdengar meninggalkan rumah. Shireen meminta sarapannya dibawa ke lantai atas, karena ia takut melanggar pesan dari Sullivan.
Shireen kembali ke kamar dan duduk di pinggir ranjang. Ia penasaran ada apa dengan Kanaya, sejak semalam pun ia tidak mendengar suara Sullivan. Hatinya jadi gelisah tak karuan, Shireen baru menyadari ada minyak di kakinya.
Ia takut jika yang melakukan itu adalah Kanaya, maka hubungan keduanya akan kembali renggang. Shireen mengangkat tangan dan berdoa, saat melihat dirinya di cermin tanpa hijab. Shireen merasa ada yang aneh dari dirinya.