"Pak Sullivan." Kendra menepuk bahu Sullivan.
"Oh, ya Ken," sahut Sullivan gugup. Ia mengusap wajahnya yang berkeringat.
"Bapak diminta ke ruangan dokter Aletta, sekarang juga," kata Kendra.
"Oke, sebentar lagi saya ke sana. Ken, tolong lihat Alea di rumah ya. Lo jaga di sana saja," titah Sullivan.
"Baik, Pak."
"Terima kasih," ucap Sullivan.
Kendra membaca ada sesuatu yang tidak beres dari Sullivan. Ia sangat tahu apa yang sedang dirasakan pria yang telah memberikannya derajat itu. Beberapa tahun belakangan bersama Sullivan, Kendra mulai memahami emosi jiwa yang sebenarnya.
"Pak, apa baik-baik saja semuanya?" Kendra memberanikan diri bertanya.
"Iya, saya baik-baik saja kok. Kenapa?"
"Sepertinya anda gelisah sekali."
"Tidak, saya tidak apa-apa. Segera ke rumah, gua takut Bryan tahu rumah sana."
"Baik, laksanakan."