Di ruang tamu rumah Pak Darma, Sullivan duduk berhadapan dengan Arman dan Sundara. Pak Darma masih terbaring lemah di kamarnya, Sullivan menengok sebentar lalu kembali ke ruang tamu. Malam itu juga, dia mengantarkan Sinta pulang. Ia masih bimbang antara membawa Sinta dan Triani yang bukan anak kandungnya. Atau tetap mengurus mereka, seperti ia mengasuh anak jalanan dulu.
Ternyata sejak sore benar saja, semua orang panik mencari anak itu. Tidak ada yang tahu bagaimana bocah itu bisa tahu tempat kerja Sulllivann yang cukup jauh dari rumah. Karena merasa tidak ada yang merasa memberitahunya, Sullivan merasa tegang karena berhadapan dengan Arman, kakak angkat yang paling dia segani.