Usai makan malam, semua orang berkumpul di teras belakang, gelak tawa terdengar bahagia dari semua orang, sampai terdengar ke balkon atas. Ziya merasa jijik tapi juga khawatir Alvian keceplosan menceritakan kejadian malam itu di depan keluarga.
Ziya tidak sabar ingin bicara dengan Irsyad dan menanyakan perihal perempuan yang dilihatnya di dalam mobil. Ziya tidak mau bergabung dengan mereka, karena malas akan kehadiran Alvian. Ia terus waspada dan memasang kupingnya lekat.
"Al, kapan nikah?" tanya Irsyad.
"Nikah? Belum waktunya, Syad," jawab Alvian.
"Menikah itu separuh dari menyempurnakan agama loh, Al," sela Bu Glenda.
"Apa Kak Al nggak doyan perempuan?" seloroh Ananty.
"Apa?" Alvian terpekik mendengar pertanyaan Ananty.
"Kaget kaya gitu, biasa aja kali Kak." Anantu terkekeh pelan.
"Kamu sih Dek, pertanyaannya menohok banget!" seru Irsyad, membela Alvian.
"Bercanda kali ah."