Urusan bisnis yang Kendra jalani baru bisa selesai setelah jam makan siang usai. Tadinya Kendra ingin segera pergi ke kedai untuk membantu Shireen yang pastinya merasa kepayahan karena mengambil alih kedai sendirian.
Pria itu memasuki kedai dengan menenteng hadiah untuk Shireen berharap wanita pujaan hatinya senang menerima hadiah darinya. Kendra mencari keberadaan Shireen yang tidak terlihat di bagian depan kedai. Ia berpikir mungkin Shireen sedang membersihkan peralatan makan di dapur.
Saat Kendra masuk ke ruangan lain, ternyata dugaannya salah. Shireen terlihat melamun di salah satu kursi dekat meja dapur. Malah sama sekali tidak menyadari kedatangan Kendra yang notabene menimbulkan bunyi berisik karena memakai sepatu pentopel seperti biasa.
"Mbak," panggil Kendra menepuk pelan bahu Shireen. Namun sentuhan itu tak juga membuatnya terjaga. Sekali lagi Kendra mencoba menepuk bahu Shireen dengan sedikit lebih keras.