Sullivan kembali menatap bunga di sebrang mereka. "Jangan buru-buru mengambil sikap. Kasihan Alea. Dia masih berada di masa transisi di mana baru saja kehilangan pengasuhnya." Sullivan berusaha mengalihkan pikiran Zoevanca agar tidak terlalu memikirkan Shireen.
"Harusnya Shireen tidak perlu dipecat kalau memang kalian masih membutuhkan pengasuh. Kamu mengeluh Alea yang nakal selepas Shireen pergi. Tapi tidak mengambil tindakan apapun hanya karena Kanaya tidak setuju. Aku jadi sanksi. Sebenarnya kalian sayang pada Alea atau tidak?" tanya Zoevanka memicing menatap sahabatnya.
"Tentu saja aku dan Kanaya sayang pada Alea. Dia adalah cucu kami. Tapi kamu juga tahu sendiri bagaimana keras kepalanya Kanaya, bukan? Aku juga sedang mencari cara agar keadaan rumah tidak ribut seperti sekarang."