Aretha melambaikan tangannya pada Sullivan, pria itu merutuk kesal karena harus bertemu orang lama. Sullivan duduk dengan perasaan gusar, ia kesal karena ke mana pun pergi selalu ada yang mengenalinya di setiap tempat. Padahal ia sudah menjadi silent fighter jika berbuat sesuatu. Tapi nyatanya selalu saja ada yang mengenali dirinya.
Sullivan mempunyai sebuah misi, setelah melihat kesungguhan Zoevanca yang sangat tulus padanya. Bekerja untuk wanita itu hanya sebagai alasan saja. Bukan Sullivan namanya jika tidak mempunyai tujuan dalam hidupnya. Entah itu membantu atau sekadar menemani targetnya.
Setelah Zoevanca selesai meeting, ia kembali ke ruang kerjanya. Sullivan masih setia duduk menunggunya di luar ruangan. Sambil bekerja ia melihat tatapan genit penuh nafsu dari para karyawan wanita pada Sullivan. Hatinya merasa kesal, karena belum sehari saja pria itu bekerja, sudah bisa jadi pusat perhatian.