Zoevanca menghela napasnya dalam-dalam, berat hatinya mengatakan kebenaran pada Sullivan. Tapi di sisi lain ia juga merasa tersiksa dengan keadaannya yang belakangan ini membuat jiwanya tertekan.
"Ada apa?" tanya Sullivan.
"Maaf, saya kelepasan bicara," elak Zoevanca. Ia berbalik hendak kembali membereskan semua.
Sullivan menarik tangannya, Zoevanca terkejut lalu berbalik padanya. Tatapan Sullivan terlihat begitu tajam, Zoevanca jadi ciut untuk berbohong.
"Maaf, saya tidak bermaksud untuk...."
"Stop! Bicara saja yang jelas," potong Sullivan.
Zoevanca menelan ludahnya, ia tidak menduga jika Sullivan akan serius menanggapi ucapannya.
"Baiklah, saya minum dulu," pinta Zoevanca.
Sullivan melepaskan cemgkramannya dan membiarkan Zoevanca pergi. Tidak lama kemudian wanita itu sudah kembali ke hadapannya. Beberapa saat Zoevanca terdiam, sebelum akhirnya mau angkat bicara.
Flashback.