"Kamu mau kemana, Akbar?" tanya Ara.
"Aku mau ke rumah Hayati, Ma. Jadi sekarang, Akbar tidak harus ke kantor," jawab Akbar dengan semangat.
"Oh, ya sudah kamu hati-hati."
Akbar pun berpamitan, dia langsung mengendalikan sepeda motornya ke rumah Hayati. Di sana, Hayati sudah menunggunya. Akbar dan Hayati akan ke tempat anak-anak yang belajar di kampung kumuh bersama-sama. Seperti biasanya, Hayati sudah berdandan rapi. Dia yang mulai sibuk, harus pintar-pintar membagi waktunya. Dia tidak ingin, waktu yang berharga bisa terbuang sia-sia.
Bel rumahnya berbunyi, pertanda ada yang datang. Dia sudah bisa menebak siapa yang akan datang ke rumahnya. Saat dia membuka pintu, ternyata yang terlihat adalah Arfan.
"Berangkat bareng, yuk!" ajak Arfan.
"Maaf, Arfan. Aku sudah janjian dengan Akbar, nah! Itu Akbar sudah datang," ucap Hayati sembari menunjuk ke Akbar yang baru saja datang.
"Iya sudah kalau begitu, aku mau berangkat dulu," ucap Arfan dan berlalu pergi dari hadapan Hayati.
