'Kenapa tadi aku tidak kepikiran untuk berdiskusi dengan Akbar terkait Skripsi ya?' pikir Hayati. Sepertinya komitmen yang dia miliki tidak bisa dia pegang. Dia justru ingin lebih banyak tahu tentang perkembangan skripsi Akbar.
"Hayati!" panggil Hana.
"Iya, Ma. Ada apa?" tanya Hayati.
"Kamu masih demam?"
"Sudah lebih baik, Ma. Memang kenapa?"
"Mama minta tolong, belikan minyak goreng di supermarket. Persediaan minyak goreng sudah habis," jawab Hana.
"Baik, Ma."
Hayati pun langsung bergegas pergi ke supermarket, tak hanya minyak goreng yang akan dibelinya. Melainkan semua bahan yang ada di rumah sudah habis. Hayati sampai di depan supermarket, tapi supermarket ditutup. Jadi, dia mencari supermarket yang buka. Walaupun jaraknya lumayan jauh dari rumahnya. Sesampainya di supermarket, dia memilih dan memilah belanjaan yang dipesan oleh Hana.
"Hayati!" panggil Arfan.
"Hai, Arfan. Kamu belanja juga?" tanya Hayati.
"Iya, kamu kenapa belanjanya jauh,"