Sudah hampir sebulan Hayati dan Akbar sama-sama mencoba untuk menjauh, tapi pada kenyataannya hati mereka sama-sama tidak bisa menolak. Ada semacam kerinduan yang harus mereka obati, ternyata apa yang mereka lakukan tidak segampang yang telah mereka pikirkan.
'Ternyata sampai sekarang tidak mudah untuk menghindar dan melupakannya,' pikir Hayati.
"Kamu kenapa, Hayati? Mama lihat akhir-akhir ini kamu lebih banyak diam dan melamun," ucap Hana.
"Aku hanya sedikit pusing saja, Ma."
"Kamu jangan memforsir kegiatan dan tugasmu, jika kamu capek. Kamu harus beristirahat, apa tidak sebaiknya kamu periksa sekarang?"
"Tidak usah, Ma. Nanti pasti juga akan sembuh seperti semula," jawab Hayati.
Hana tidak merespon jawaban Hayati, dia lebih memilih untuk segera memeriksakan Hayati agar Hayati tidak sakit.
"Pokoknya kamu harus nurut dengan apa yang dikatakan oleh Mama," ucap Hana.