Refa memilih untuk diam, dia terus memperhatikan keharmonisan keluarga Akbar dan juga Hayati. Dia tak bisa melakukan apa-apa selain hanya memperhatikan mereka semua.
"Ayo, Refa! Cicipi ikan bakarnya," ajak Hayati.
"Iya." Refa terpaksa untuk mengiyakan ajakan Hayati, padahal dirinya sudah muak dengan semua yang terjadi saat itu.
"Kamu jangan sungkan, Refa. Di sini, kita semua adalah keluarga," ucap Hana.
"Iya, Tante."
Refa pun mencoba untuk bersikap biasa saja, dia belajar untuk menahan emosi yang ada dalam hatinya. Ternyata sulit bagi Refa untuk mengubah sikapnya yang tidak baik itu. Dia bahkan sudah melakukan berbagai macam cara agar dirinya tidak melakukan hal-hal yang tidak baik. Dia ingin membuktikan kepada Akbar kalau dirinya sekarang sudah baik.
"Kamu senang kan, Hayati?" tanya Akbar.
"Iya, aku senang hari ini," jawab Hayati.
"Syukurlah kalau kamu senang."