"Kamu yang sabar ya, sudah jangan menangis lagi," ucap Ara. Ara memeluk Hayati. Hayati merasakan kehangatan saat Ara memeluknya, mungkin karena baginya Ara sudah seperti mamanya sendiri.
"Kalau ada sesuatu, kamu ceritakan saja semuanya kepada Tante. Anggap Tante sebagai mamamu sendiri," ucap Ara.
"Baik, Tante."
Hayati tidak sendiri lagi sekarang, dia ditemani oleh Ara dan keluarganya. Mereka semua sudah berjanji akan membantu Hayati dan juga akan menjaga Hayati bersama-sama.
"Andai, mama tidak seperti ini, Tante. Pasti Mama senang dengan semua kebaikan Tante."
Ara tidak dapat mengucapkan kalimat yang tepat kepada Hayati, apalagi dengan semua yang tengah dialami Hayati.
"Kita harus berdoa dan yakin, pasti mama akan sembuh."
Ara melihat tekanan dari raut wajah Hayati, dia tidak tega akan hal itu. Ara pun meminta Akbar agar mengajak Hayati keluar sebentar untuk mengembalikan pikiran Hayati supaya lebih fresh lagi.