Dia sendiri tidak sabar untuk melihat wajah laki-laki ini dari cctv yang akan Sandi pasang beberapa hari ke depan.
"Semoga kita bisa sama-sama tahu siapa pengirimnya ya!" seru Hana.
"Iya."
Ternyata bukan hanya Hayati saja yang penasaran, bahkan ke dua orang tuanya juga.
"Kamu tenang saja, Hayati. Pasti nanti kita akan tahu, siapa yang sering meneror mu," ucap Sandi.
"Iya, Pa."
Hayati kembali melakukan aktifitas di rumah seperti biasa, hal yang harus dia lakukan besok pagi sudah dia catat dan tidak boleh terlewatkan. Mencuci baju, menyetrika baju Sandi dan juga memasak. Tambah padat saja apa yang harus Hayati lakukan. Rasa capek yang dia rasakan mungkin tidak seberapa, mungkin nanti. Saat adik bayinya sudah lahir. Pasti kegiatan yang harus dia lakukan akan lebih banyak lagi, dia juga harus bersiap-siap untuk itu.