Bagi Hayati, kebahagiaan ke dua temannya adalah hal yang paling penting baginya. Karena Marwah dan Sofia selalu ada saat Hayati membutuhkan bantuan dan juga butuh tempat curhat.
"Coba kamu baca isi suratnya, Hayati!" seru Sofia.
Hayati terlihat enggan untuk membuka dan membaca surat itu. Karena Hayati sudah bisa menebak-nebak isi surat yang dia terima. Semenjak laki-laki misterius berinisial S itu menjengkelkan, Hayati sudah enggan membaca surat-surat yang diterimanya. Dia merasa kalau surat itu bukanlah sesuatu yang penting.
"Paling juga isinya tentang hal yang tidak jelas," ujar Hayati. Sofia dan Marwah pun mengambil surat itu dan membacanya.
Duhai Bidadari yang bayangannya selalu membekas dalam ingatanku...
Aku tak mampu mengalihkan pikiranku untuk tidak memikirkan mu....
Kamu yang selalu menggangguku...
Namun kamu juga yang selalu aku rindu...
Aku belum berani menemui mu...
Sebab kamu bagaikan mutiara yang indah dari jauh ...
Duhai bidadari yang ada dalam hatiku...