Setelah mereka selesai berdiskusi dan menentukan cara yang pas, Hayati pun pamit kepada Sandi untuk kembali ke rumah.
"Hayati pulang dulu ya, Pa!" pamit Hayati.
"Iya, kamu hati-hati ya. Selama Papa tidak di rumah, Papa harap agar kamu menjaga mama dan kesehatan mama," ujar Sandi.
"Itu pasti, Pa." Hayati menjabat tangan Sandi dan berlalu pergi dan pulang ke rumah.
Di perjalanan pulang, Hayati masih merasakan seperti ada yang seseorang yang masih mengikutinya. Rasa takutnya masih terus mengintai dirinya, dia pun menancap gas dan segera mempercepat laju sepeda motornya.
'Siapa yang sebenarnya mengintaiku? Apa urusannya denganku?' pikir Hayati sembari melihat ke arah spion. Dia terus merasa ketakutan, dia tidak tahu bagaimana caranya menghindar.
'Semoga saja, orang itu tidak mengikutiku hingga ke rumah. Apa mungkin, itu Aditia?' pikir Hayati lagi.