Hayati meletakkan kembali handphonenya di atas kasurnya, dia tidak menghiraukan apapun yang akan dipikirkan oleh Akbar tentangnya.
"Kalau aku masih mengirim pesan kepada Akbar dan menjelaskan perihal pesan itu, yang ada nanti aku yang malu," gumam Hayati.
Hayati pun bergegas pergi ke dapur untuk minum, dan dia juga berbincang-bincang dengan Hana. Lain halnya dengan Akbar, dia berjalan dengan penuh percaya diri ke lapangan basket. Dia senang, karena penjelasan Hayati yang tidak perlu dia pertanyakan kepada Hayati.
"Sepertinya, Hayati juga menyukaiku. Buktinya dia mengirimkan pesan itu kepadaku, apa mungkin dia tidak ingin aku salah paham?" gumam Akbar sembari senyum-senyum sendiri.
"Akhirnya, kamu datang juga!" Sambut Arfan.
"Iya, bagaimana? Apa pertandingannya sudah dimulai?" tanya Akbar.
"Ini masih siap-siap." Arfan pun mengajak Akbar untuk mengganti bajunya dan segera ke lapangan.
