"Buat apa aku memperdulikan mereka, toh aku juga tidak mencintai Akbar, kan?" Hayati mulai ragu dengan perasaannya sendiri. Dia pun kembali fokus untuk berbicara bersama keluarganya, "Tidak ku sangka, Papa akan se keren ini, bisa tahu tempat seperti ini."
"Iya, dong!" jawab Sandi.
Mereka memesan makanan yang mereka sukai dan mereka inginkan, begitu juga dengan Hayati. Dia memilih makanan yang enak, dan lezat. Dia memilih pizza dan makanan lainnya, dia juga terlihat senang, karena bisa berkumpul dengan keluarganya.
"Pa, Ma. Hayati pergi ke toilet dulu, ya!" pamit Hayati.
Dia pun pergi ke toilet untuk merapikan kerudungnya yang mulai kacau, dia sengaja berjalan di samping Akbar dan Refa berada, Hayati menutupi wajahnya dengan masker. Dia memastikan apakah memang benar itu Refa dan Akbar, sedangkan Refa dan Akbar tidak memperhatikan Hayati yang telah lewat di samping mereka.